Danau Lindung Begansar diambil dari kata ”Begansar” yang berarti bergerak, atau dengan kata lain Danau Lindung Begansar berarti danau yang diatasnya terdapat pulau-pulau yang dapat bergerak sendiri. Sedangkan nama ”Bagot” digunakan untuk mengenang Inek atau nenek Bagot yang pertama kali mengolah lahan disekitar Danau Lindung Pulau Begansar.
Secara administratif masuk dalam wilayah Dusun Kuala Buin Desa Nanga Tuan Kecamatan Bunut Hilir, telah ditetapkan sebagai Kawasan Danau Lindung sesuai dengan SK Bupati Kapuas Hulu Nomor 79 Tahun 2004. Waktu tempuh dari dari pusat desa dengan speed 3,3 Pk kurang lebih 20 menit atau dengan berjalan kaki sejauh ± 1,5 Km
Ekosistem perairannya merupakan ekosistem rawa banjiran berair tenang dengan luas ± 37.500 m2 (P. 375 m X L. 100 m) dan habitat bagi ikan Arwana, Entukan, Belida, Tapah, Tengadak, Toman dan ikan spesifik lokal lainnya. Seluruh kawasan perairann ya merupakan kawasan yang dilindungi. Pada tahun 2009 telah direstocking Ikan Arwana sebanyak7 ekor melalui dana alokasi khusus Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, dilakukan pemagaran sekeliling danau lindung sepanjang 1 Km, tahun 2005 juga telah di bangun Pos Jaga yang berasal dari dana Tugas Pembantuan Direktorat KP3K Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Kepengurusan Danau Lindung Pulau Begansar/Bagot sebagai berikut :
Ketua : Monoi Suparman
Wkl. Ketua : Udat Syamsudin
Sekretaris : Ujang Sani
Bendahara : Ab. Jami'il
Koordinator Seksi Pembangunan : Sukiman
Koordinator Seksi Usaha Dana : Adan
Koordinator Seksi Pengerahan massa : Dul Hamid